Ebook Hipnotis Murah dan Praktis

Gambar
Ebook Teknik Hipnotis Mudah dan Murah Tapi Tidak Murahan Khusus untuk Anda peminat ilmu hipnotis yang ingin belajar ilmu hipnotis tapi terkendala jarak, waktu dan biaya Ini, saya buatkan Ebook ringkas yang bisa Anda pelajari secara mudah, cepat, dan dapat langsung Anda praktekkan dan pasti bisa Setelah membaca dan mempelajari Ebook ini, Anda akan bisa mempraktekkan teknik hipnotis menidurkan orang, dan melakukan permainan hipnotis seperti yang sering Anda saksikan di acara Televisi Teknik ini merupakan salah satu teknik hipnotis anti gagal yang dirancang husus untuk pemula, sehingga para pemula bisa langsung mempraktekkannya dengan percaya diri dan berhasil Harga Ebook ini Rp75000 (tujuh puluh ribu) dan untuk membantu meringankan Anda, book ini sengaja tidak dijual melalui pihak ketiga untuk menghindari potongan bagi hasil yang tak perlu, seperti Anda tahu, jika Ebook ini dijual di Google Play, maka penulis hanya mendapatkan 52% dari harga asli, berarti hanya s

Rahasia Terkabulnya Doa



                        ilustrasi: Pixabay/Gerald

Orang berdoa apapun agamanya, apapun sesembahannya dan seperti apapun tata caranya selalu punya tiga kemungkinan yang sama: dikabulkan, ditangguhkan, atau tidak dikabulkan.

Sikap orang setelah berdoa pun selalu punya kecenderungan yang sama walau apapun agamanya, apapun anutan imannya.

Jika apa yang dimohon dalam doanya terwujud mereka berkata, "Tuhan mengabulkan". Lalu mereka bersyukur penuh suka cita.

Apabila doanya tak kunjung menjadi nyata mereka berkata, "Tuhan belum mengabulkan, mungkin doa saya kurang khusyuk atau belum ikhlash".

Namun jika doanya tidak dikabulkan dan apa-apa yang diinginkan tidak kesampaian, mereka menghukumi diri dan berkata, "mungkin doa saya terhalang dosa-dosa saya sehingga Tuhan tidak berkenan mengabulkan. Lalu mereka memohon ampunan dan bahkan ada yang sampai berputus asa.

              ilustrasi: referensi pihak ketiga

Orang Islam beribadah di Masjid menyembah Alloh, Tuhannya. Orang Kristen beribadat menunaikan kebaktian di Gereja, menyembah Yesus, Tuhannya. Orang Hindu dan Budha bersembahyang di Kuil atau Vihara mengagungkan Dewa-Dewa, Tuhannya.

Masing-masing penganut agama sama-sama meyakini keimanannya agamanya adalah kebenaran dan hanya Tuhannya lah yang Maha Benar patut dan wajib disembah. Semuanya punya klaim keimanan yang sama, semangat beribadah yang sama, memiliki ketaatan yang sama. Tuhannya saja yang berbeda, menurut keyakinan mereka.                                          

               ilustrasi: Pixabay/ThuyHabich
                                                                       
Orang Islam berdo'a kepada Alloh Subhanahu Wata 'Ala, dikabulkan. Orang Kristen berdoa kepada Yesus, dikabulkan. Orang Hindu dan Budha berdoa kepada Dewa-Dewa juga, dikabulkan. Semua doa mereka dikabulkan.

Walau terkadang ditangguhkan atau bahkan tidak dikabulkan. Semuanya punya kesempatan dan kemungkinan yang sama.

                   ilustrasi: berbagai sumber
                                                                        
Uniknya di waktu yang sama di dalam kehidupan ini. Ada juga orang-orang yang tidak beriman dan tidak bertuhan. Mereka tidak percaya agama dan bahkan menolak eksistensi Tuhan.

Orang-orang ini dalam kehidupannya, mewujudkan sendiri segala keinginan dan cita-citanya. Mereka membangun sendiri harapan dan keyakinannya kemudian melakukan segenap daya upaya untuk mewujudkannya dan mengabulkan sendiri cita-citanya. Begitulah adanya.

Hidup memang unik. Semua manusia mempunyai peluang hidup dan kesempatan yang sama untuk sukses dan berbahagia atau pun gagal dan binasa. 

Hanya saja yang membedakan adalah pola pikir dan keyakinannya. Orang beriman dan beragama meyakini hidup mereka lebih berkah di hadapan Tuhannya, baik dalam keadaan miskin atau pun kaya dan menganggap orang-orang tak beriman adalah orang-orang celaka yang kelak menjadi penghuni neraka dan mereka akan kekal didalamnya.

Pun sebaliknya orang-orang agnostik, atheis dan para freethinker, mereka menjalani hidup dengan bebas tanpa kungkungan dogma agama. Pedoman mereka adala nalar dan nuraninya semata.

Dalam hidup mereka berpegang pada keagungan hukum-hukum semesta dan pri kemanusiaan. Bukan agama.

Ternyata hidup memang unik. Setiap manusia memilih keyakinan hidupnya berdasarkan ajaran-ajaran warisan yang ada. Hanya sedikit saja di hidup ini orang yang berani memilih jalannya sendiri, sesuai hati nurani dan akal budi pekerti yang murni.

Namun tahukah Anda?
Ada ribuan agama di seluruh dunia yang dianut oleh sebagian besar umat manusia. Menurut riset dan survey para ahli terpercaya, setidaknya ada empat ribu (4000) anutan agama di dunia, dengan kriteria Tuhan yang berbeda-beda dan cara sembahyang yang berbeda-beda pula.

Lalu Tuhan manakah yang asli dan ajaran agama manakah yang benar? Jawabannya hanya ada di dalam keimanan umatnya masing-masing, dengan jawaban yang sama: "Agama Kami yang benar", dan "Tuhan kami yang Asli". Unik bukan?

                         ilustrasi: 8385/Pixabay

Namun jika diajukan pertanyaan secara netral kepada Anda, bisakah Anda merenungkannya secara netral juga, dan sanggupkah Anda menjawabnya secara netral juga?

Apakah Tuhan yang mengabulkan semua doa manusia yang berbeda-beda agama itu adalah Tuhan yang sama, yakni, Tuhan yang Anda sembah?

Apakah Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya itu adalah Tuhan yang sama dengan yang ada dalam ajaran agama-agama yang 4000 lebih itu?

Atau hanya Tuhan Anda lah yang benar?
Jika demikian jawaban Anda. Maka tahukah Anda? Jawaban yang sama juga ada dalam diri para penganut agama lainnya bahwa, Tuhan mereka lah yang asli.

Atau sesungguhnya Tuhan Sang Maha Kuasa, Sang Maha Pencipta itu, adalah Tuhan Sang Maha Esa yang sebetulnya tidak ada dalam ajaran agama apapun, Dialah Tuhannya semua umat manusia, yang menguasai seluruh makhluk hidup, alam semesta dan seluruh isinya. 

Sudahkah Anda merenungkannya?
Atau Anda takut merenungkannya karena takut murtad atau berdosa?

Mengapa Anda begitu takutnya menggunakan nalar dan nurani sendiri, padahal Anda begitu taatnya dan berani mengikuti ajaran-ajaran warisan yang sebetulnya tak pernah Anda buktikan sendiri kebenarannya dan bahkan tanpa berani Anda kritisi sedikit pun?

Jadi apa yang Anda cari dalam hidup ini?
Apa yang Anda yakini dalam hidup ini?
kebenaran-kebenaran versi agama-agama?kebenaran versi agama anutan Anda?
Atau kebenaran yang Anda cari dan temukan sendiri?

Bagaimana jika suatu saat ilmu pengetahuan yang netral dan sesuai kenyataan yang Anda temukan mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya bahwa, Tuhan itu tidak ada, misalnya?

Apakah Anda akan tetap ngotot beragama dan tetap senang menyalahkan agama umat lainnya?

Jika jawabannya "Ya!".
Itu artinya dalam hidup ini Anda sebetulnya tidak butuh kebenaran sejati, Anda hanya membutuhkan iman Anda sendiri. Sejatinya Anda bukan mencintai kebenaran, melainkan, Anda hanya mencintai agama warisan.

Kebenaran versi agama belum tentu adalah kebenaran yang sesungguhnya. Sayang kebanyakan manusia tidak mau mencarinya karena terlalu banyak yang taat buta dan dibodohi dogma-dogma.

Baiklah, tarik nafas perlahan.......
Hembuskan perlahan.......rileks dan lupakan!

Lalu bagaimana dengan saya sendiri dalam menyikapi hal seperti ini?
Apa pendapat saya kira-kiranya menurut Anda?

Ah..saya mah cuma bisa nyengir saja deh!
Tetaplah dalam iman dan agama Anda, yah!

              ilustrasi: dokumentasi pribadi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Film Gangster Hongkong Terbaik

Galeri Ranu Dinata Edisi Photoshop Amatir

Hipnotis