Ebook Hipnotis Murah dan Praktis

Gambar
Ebook Teknik Hipnotis Mudah dan Murah Tapi Tidak Murahan Khusus untuk Anda peminat ilmu hipnotis yang ingin belajar ilmu hipnotis tapi terkendala jarak, waktu dan biaya Ini, saya buatkan Ebook ringkas yang bisa Anda pelajari secara mudah, cepat, dan dapat langsung Anda praktekkan dan pasti bisa Setelah membaca dan mempelajari Ebook ini, Anda akan bisa mempraktekkan teknik hipnotis menidurkan orang, dan melakukan permainan hipnotis seperti yang sering Anda saksikan di acara Televisi Teknik ini merupakan salah satu teknik hipnotis anti gagal yang dirancang husus untuk pemula, sehingga para pemula bisa langsung mempraktekkannya dengan percaya diri dan berhasil Harga Ebook ini Rp75000 (tujuh puluh ribu) dan untuk membantu meringankan Anda, book ini sengaja tidak dijual melalui pihak ketiga untuk menghindari potongan bagi hasil yang tak perlu, seperti Anda tahu, jika Ebook ini dijual di Google Play, maka penulis hanya mendapatkan 52% dari harga asli, berarti hanya s

Analisis: dibalik ngetopnya seorang ustadz

Indonesia Kita :
Rahasia Dibalik Populernya Para Ustadz

Dulu ada KH Zainudin MZ, ustadz kondang kharismatik yang berjuluk Dai Sejuta Umat, namun seiring waktu namanya pun terlupakan bersama munculnya dai-dai baru lain yang lebih populer, terlebih lagi setelah dirinya sempat diterpa isu pelecehan seksual terhadap seorang wanita dan membuat nama besarnya pun semakin kehilangan pamornya dan lalu dilupakan.

Ada juga KH Abdullah Gym Nastiar yang sempat sangat ngetop dan dicintai umat di seluruh penjuru negeri bahkan pun oleh umat lain selain muslim. Ya, Aa Gym. Begitu sapaan akrabnya. Kemunculannya seakan menggantikan masa kejayaannya Zainudin MZ.

Tetapi tak lama kemudian kepopuleran Aa Gym pun digoyangkan oleh isu poligami yang dijalaninya. Media massa saat itu seolah sengaja mendompleng isu poligami ini sebagai jalan untuk menyingkirkan Aa Gym dari tengah pelukan umatnya.

Berikutnya ada Arifin Ilham, Al Habsy, dan banyak lagi yang lainnya, atau yang 'sensasional' seperti Felix Xiauw. Sampai yang terbaru dan kemunculannya cukup fenomenal adalah Ustadz Abdul Somad.

Bahkan untuk sekelas ustadz palsu alias abal abal seperti Abu Janda itu, eksistensi mereka terkhusus di dunia maya dan media sosial tidak terlepas dari peranan siasat para politisi disebaliknya.

Ya. Jika kita jeli meneliti. Populernya seorang Ustadz atau tokoh agama itu akan selalu seiring-sejalan dengan riuh-rendahnya perkembangan politik yang ada. Akan ada Ustadz yang diangkat untuk dipopulerkan di tengah-tengah umat dalam jangka waktu tertentu untuk kemudian dijatuhkan di saat yang tepat.

Bagi para politisi mudah saja mengangkat seorang tokoh menjadi terkenal dan dicintai publik. Sebab mereka bisa dengan mudah menguasai banyak media massa.

Silahkan tengok, para ustadz menjadi ngetop karena diangkat melalui media massa dan dijatuhkannya pun melalui media massa juga. Lalu siapa sebetulnya yang bermain dan berkepentingan?

Itu bisa siapa saja, bisa pihak penguasa, bisa oposisi, bisa pihak lainnya. Yang jelas dalam dunia politik hal apapun bisa terjadi dan sah.

Konyolnya. Sudah kebiasaan umat di Indonesia terlalu gampang dikecoh dan dikibuli. Gampang dipengaruhi dan dipecah-belah. Di masa tenar Aa Gym, orang ramai-ramai mencintai Aa Gym,

pun di masa tenar Habib Rizieq, orang ramai-ramai mencintai Habib Rizieq bahkan sampai nyaris dikultuskan.

Kini pun sebagian orang sedang gandrung pada Ustadz Somad.

Lalu dimanakah salahnya?

Tidak ada yang salah. Mencintai tokoh agama adalah hal yang wajar bahkan wajib bagi umatnya. Tetapi justru disitulah pointnya.

'Setan-setan politik' memainkan kemunculan seorang tokoh umat untuk dimanfaatkan sesuai kepentingan partai dan kekuasaannya dan jika sudah tak berguna maka akan dijatuhkan melalui tangan-tangan media massa yang dikuasainya.

Tak peduli seberapa sucinya seorang ustadz dan tak peduli seberapa hebatnya umat yang mencintainya jika sudah tak menjanjikan pasti akan disingkirkan dari tengah umatnya.

Maka sia-sialah umat yang mudah taklid dan terjerat fanatisme buta. Sebetulnya tak penting ustadz mana yang kamu cintai, dan tak penting pula apa-apa yang diperjuangkannya, tapi yang penting harus disadari adalah :

kita semua berada di tengah-tengah kepungan perang politik dan rebutan kekuasaan yang mendomplengi isu-isu keagamaan. Bahwa ada banyak konflik umat dan keagamaan di Indonesia yang sebetulnya sengaja dipelihara. Ada kekuatan besar yang mengendalikan dan memainkan semua itu.

Maka ketika isu-isu keagamaan mulai dimainkan dengan sangat mudah umat turun ke jalan, ramai-ramai orang turun ke jalan dengan semangat keberanian dan rasa kebanggaan yang menyala-nyala atas nama keyakinan membela kebenaran ajaran agama dan di jalan Tuhan.

Sesungguhnya semua itu semu belaka dan orang banyak yang tidak menyadarinya

Sementara para politisi yang berkepentingan tertawa lebar penuh kemenangan. Betapa mudahnya membeli hati serta keimanan umat dan lalu memainkannya sesuai selera jidatnya para politikus.

Itulah sebabnya saya tak pernah silau dengan kepopuleran seorang tokoh agama. Mereka diangkat oleh kepentingan tertentu yang memanfaatkan peran media massa tertentu pula. Kemudian kalau nantinya sudah tidak berguna akan dijatuhkan juga.

Halus tetapi sangat sadis. Tapi orang banyak yang tidak melek soal ini. Kenapa?

Silahkan renungkan sendiri.
                               
                                   ______________


sumber artikel ini saya ambil
dari status facebook saya (dengan beberapa perubahan seperlunya) disini:

https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=147992829495890&id=100028555208354







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Film Gangster Hongkong Terbaik

Galeri Ranu Dinata Edisi Photoshop Amatir

Hipnotis