Pada dasarnya segala pengetahuan yang didapatkan manusia dari melihat dan mendengar, mengalaminya, akan disimpan di memori otaknya yang kemudian akan diendapkan di alam bawah sadarnya, walaupun orang tersebut sudah melupakannya di pikiran sadarnya.
Ini seperti file-file data yang tertumpuk di sebuah folder sesuai masa rilisnya. Walaupun data tersebut sudah dilupakan di folder otak (pikiran sadar) namun ia akan tetap tersimpan di folder bawah sadar (bathin). Maka kelak apabila ada pemicu tertentu memori di folder tersebut akan terbuka kembali. Ini mirip seperti folder terkunci yang dibuka sebuah password.
Begitu juga dengan segala emosi terpendam yang dirasakan seseorang berupa kesedihan, kemarahan, kekecewaan, dsb. Semuanya akan mengendap di alam bawah sadarnya. Maka ketika nanti ada sesuatu yang memicunya untuk terbuka, ia akan meledak keluar. Ini mirip seperti arus air yang terkumpul di satu tanggul tanpa penyaluran irigasi yang tepat guna. Maka ketika air membeludak tanggul akan jebol dan terjadilah banjir besar. Seperti itulah segala macam emosi terakumulasi di pikiran bawah sadar manusia. Ia akan meledak manakala menemukan momentumnya.
Demikian pula kaitannya dengan orang yang mengalami kesurupan. Itu disebabkan segala pengetahuan dan keyakinannya tentang cerita-cerita horor dan hal-hal mistis yang terekam jelas di pikiran bawah sadarnya, baik berupa kisah yang ia dengar, baca, tonton, ataupun yang dialaminya sendiri, terpicu keluar. Contoh mudahnya begini ;
Seorang gadis berjalan kaki melewati sebuah pohon beringin besar lalu mendadak ia menjerit-jerit histeris. Datanglah teman-temannya menenangkan. Tetapi tak lama kemudian si gadis malah kesurupan ia mengamuk dan memaki semua orang di sekelilingnya. Celakanya lagi kemudian satu, dua, temannya, mulai kesurupan juga, jadilah kesurupan massal. Berjamaaah hahahh. Hal seperti ini sering terjadi biasanya di lingkungan anak sekolah atau karyawan pabrik dan lebih banyak dialami wanita. Apa sesungguhnya yang terjadi? Ini uraiannya ;
Pada contoh kejadian cerita di atas.
Si gadis pada saat akan sampai ke pohon beringin sesungguhnya sudah terpicu rasa takutnya, semua cerita horor tentang adanya penunggu pohon beringin yang tersimpan di memori bawah sadarnya terinduksi, akhirnya hilang kontrol otaknya, ia lalu berhalusinasi, ia mengalami trance. Keadaan trance ini mirip kondisi orang terhipnotis, sadar (dalam arti bisa melihat dan mendengar) tapi tidak bisa menguasai dirinya lagi.
Sehingga apa yang dipikirkannya akan tervisualkan seperti nyata di dalam pikirannya, misalnya ia memikirkan kuntilanak maka akan nampaklah kuntilanak dipikirannya sesuai interpretasinya sendiri, inilah yang disebut Halusinasi Visual Positif, dan jika yang dialaminya hanya berupa pendengaran saja itu disebut Halusinasi Visual Negatif.
Di saat yang sama, segala emosi terpendamnya menemukan momentum untuk jebol. Ini adalah akumulasi perasaan stres yang terpendam akibat banyaknya tuntutan dan tekanan, misalnya, tuntutan untuk jadi anak berprestasi, baik di rumah dari orang tuanya ataupun di sekolah dari gurunya, bahkan dari dirinya sendiri seperti tuntutan pergaulan, gengsi, gaya hidup, masalah pacar dan percintaan, dll, segala hal menyangkut psikologis yang kompleks keluar secara bersamaan akhirnya terjadilah histeria di momen tersebut, yaitu momen ketika kontrol dirinya limbung. Lostcontrol.
Jadi ini merupakan penggabungan terpicunya memori horor dan mistis di beliefsystemnya dengan daya stres, emosional negatif yang terpendam dalam psikologisnya.
Lalu apa yang terjadi kok bisa jadi kesurupan massal? Apakah setannya ngajak berjama'ah?
Begini, pernah menonton acara hipnotis?
Lihat bagaimana puluhan orang di atas panggung di bariskan duduk di kursi, lalu sang hipnotis mulai menidurkan salah satunya, uniknya setelah yang satu tertidur, yang lainnya pun satu-persatu menyusul tertidur bahkan tanpa diperintahkan lagi oleh sang hipnotis. Yap!!
Seperti itulah. Karena emosi manusia itu menular. Ini sama seperti bila Anda melerai orang bertengkar alih-alih berhasil justru Anda sendiri ikut terpancing emosi dan marah-marah juga. Inilah kondisi "Trance" dimana keadaan seseorang sangat sugestif terhadap segala pengaruh yang ditujukan ke dirinya baik dari orang lain ataupun bisikan batinnya sendiri.
Penting diketahui. Fenomena kesurupan hanya terjadi pada orang-orang yang mempunyai beliefsystem tentang horor dan mistik saja. Orang-orang yang tak meyakini cerita horor dan mistik tidak bisa kesurupan. Itu pasti.
Lalu bagaimana dengan kasus orang yang mengaku tidak percaya takhayul dan mistik tapi nyatanya kesurupan juga?
Berarti dia cuma omdo, ngaku gak percaya di bibirnya tapi di bawah sadarnya percaya juga, ya orang tipe omdo seperti itu dalam kondisi tertentu bisa kena juga. Begitulah fenomena kesurupan. Tidak ada yang mistis. Ranahnya pikiran dan kejiwaan.
Mau tahu lebih banyak lagi?
Silahkan baca dua artikel lainnya, berjudul, Kesurupan dan Rahasia Kesurupan.
Komentar
Posting Komentar