Rahasia Terkabulnya Doa

Gambar
                        ilustrasi: Pixabay/Gerald Orang berdoa apapun agamanya, apapun sesembahannya dan seperti apapun tata caranya selalu punya tiga kemungkinan yang sama: dikabulkan, ditangguhkan, atau tidak dikabulkan. Sikap orang setelah berdoa pun selalu punya kecenderungan yang sama walau apapun agamanya, apapun anutan imannya. Jika apa yang dimohon dalam doanya terwujud mereka berkata, "Tuhan mengabulkan". Lalu mereka bersyukur penuh suka cita. Apabila doanya tak kunjung menjadi nyata mereka berkata, "Tuhan belum mengabulkan, mungkin doa saya kurang khusyuk atau belum ikhlash". Namun jika doanya tidak dikabulkan dan apa-apa yang diinginkan tidak kesampaian, mereka menghukumi diri dan berkata, "mungkin doa saya terhalang dosa-dosa saya sehingga Tuhan tidak berkenan mengabulkan. Lalu mereka memohon ampunan dan bahkan ada yang sampai berputus asa.             ...

Fenomena Orang Pindah Agama

Pindah Agama

--bahasan agak sensitif, lewati saja kalau tak suka--

keterangan :
gambar hanya ilustrasi, editan sendiri, bahan dapet nyolong di google, sekedar contoh dua icon seleb top yg pernah berpindah iman. adapun seluruh isi pemikiran dalam tulisan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan mereka. ini cuma asumsi pribadi saja yang bisa benar bisa juga salah, atau bisa juga sangat benar!




Adanya orang-orang yang berpindah keimanan agama, tidaklah membuktikan bahwa agama lamanya salah dan agama baru pilihannya benar. Fenomena orang berpindah agama sesungguhnya hanyalah fenomena 'lompatan spiritual manusia' yang disebabkan adanya perubahan pengetahuan dan pola pikir tentang ajaran-ajaran agama yang diketahuinya dan berpengaruh pada keyakinan imannya.

Sengaja saya tuliskan 'lompatan spiritual manusia' dalam tanda petik, sebab sesungguhnya agama dan spiritual adalah dua hal yang berbeda. Namun yang saya maksud 'lompatan spiritual' disini adalah, lebih kepada adanya perpindahan level keyakinan.

Kalau secara fisik ini sama seperti seseorang yang pindah tempat tinggal, dari satu tempat ke tempat lainnya. Bedanya ini perpindahannya terjadi di ranah keimanan dan secara universal hal ini sama sekali tidak membuktikan suatu kebenaran ataupun suatu kesalahan suatu ajaran agama.

Sebab kebenaran agama itu adanya cuma di ranah iman yang sifatnya privacy, sedangkan jika dari sudut pandang ilmu pengetahuan : SAINS..., kebenaran agama-agama tidak dapat dibuktikan dengan fakta-fakta universal. Ya..Kecuali hanya dari klaim-klaim iman para penganutnya saja.

Dari itulah. Hendaknya kita orang Indonesia tidak larut dalam hype-hype kemenangan ataupun arus bullying bila ada umat agama lain yang berpindah iman menganut agama kita, lalu bahu-membahu menjelek-jelekkan ajaran agama lamanya. Apalagi terperosok pada histeria ; "inilah bukti kebenaran ajaran agama kami". Itu parah. Sebab di lain sisi banyak juga orang yang keluar dari agama kita memeluk agama lain. Apakah itu tandanya agama kita salah? Dan agama lain benar?

Pindah agama itu cuma FENOMENA 'LOMPATAN SPIRITUAL': FASE PERALIHAN PEMIKIRAN, PERUBAHAN PENGETAHUAN, PERUBAHAN SUASANA HATI dan KEIMANAN. Setiap manusia yang berpikir kritis pasti akan mengalami fase-fase tersebut bahkan, pada level kekeritisan tertentu seorang manusia bisa mengingkari klaim kebenaran agama apapun, hasilnya ia menjadi atheist atau agnostic.

(walau begitu berpikir kritis itu memang penting sih hahah)

Namun. Lucunya kebanyakan umat beragama di kita ini, suka menilai logis agamanya sendiri dan menilai nonsens ajaran agama lain. Menilai agama lain pakai logika, menilai agama sendiri cukup beriman saja. Sejatinya agama adalah  ajaran kebaikan dan tata tertib hidup manusia dalam berkehidupan. Maka biarlah kebenaran agama itu berdiam di ranah iman dan privacy saja. Maka hiduplah dalam kemanusiaan yang universal untuk bersatu membangun kemajuan bersama, bangsa dan negara, juga semesta alam ini. Begitu. Kira-kira.

Bila tidak begitu hasilnya ya seperti saat ini, ricuh mulu urusan pertuhanan. MAJU? KAGAK!!








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia Terkabulnya Doa

Penampakan Hantu

Analisis: dibalik ngetopnya seorang ustadz