Rahasia Besar Di Balik
Kesurupan dan Pasien Muntah Muntah
Saat Diterapi Dengan Doa Doa Suci
editan amatiran/dokumentasi pribadi
Ilustrasi :
Seorang pasien mengidap suatu penyakit yang diyakini akibat guna-guna atau juga gangguan jin. Ia lalu meminta bantuan seorang terapist spesialist penanganan gangguan ghaib dengan metode penyembuhan berbasis keagamaan. Kemudian pasienpun diterapi, dibacakan ayat-ayat suci, tak lama kemudian pasien menjerit-jerit histeris, lalu saat dibacakan ayat-ayat tertentu pasien muntah-muntah, dan setelah itu dibacakanlah doa-doa penenang. Pasienpun pulih, sadar, keadaannya berangsur membaik, ia sembuh dari sakitnya.
Apa yang sesungguhnya terjadi?
Benarkah pasien diganggu Jin atau Roh Jahat? Benarkah pasien sembuh karena Jin atau santetnya sudah dikeluarkan? Ini jawabannya :
1
Dari awal pun pasien sendiri sudah meyakini sakit yang dideritanya adalah sakit karena santet atau gangguan Jin, atau setidaknya pasien punya dugaan ke arah itu walau misalnya tak terlalu yakin, namun yang jelas di ranah "Permainan Pikiran" hal ini sudah cukup menjadikan gerbang kesadarannya lengah yang dalam kondisi ini seseorang akan sangat sugestif dan turut manut pada apapun yang disarankan orang lain terkait jalan kesembuhannya.
2
Sesaat sebelum terapi biasanya ada sesi percakapan sebagai teknik pencair suasana agar terapist dan pasien tidak canggung, biasanya hal-hal menyangkut penyakit pasien seperti, sudah berapa lama sakitnya, berobat kemana saja, dll, ditambah sedikit bocoran informasi contohnya begini :
"Ibu (atau bapak) mari kita deteksi sakit Anda ini karena Jin atau bukan. Jika nanti dibacakan doa dari surat ini, ayat ini, dan Anda merasa mual-mual jangan heran itu tandanya memang ada jin di dalam tubuh Anda. Kalau nanti dibacakan doa lanjutannya dari surat ini dan ayat ini (menyebutkan surat dan ayat lain yang berbeda dari yang pertama) tubuh Anda akan kepanasan seperti terbakar maka jangan heran itu tandanya jin di tubuh Anda terbakar oleh doa-doa ini...blablabla, dst, dst....",
Nah tahukah Anda, pembaca?
Sebetulnya bocoran informasi tersebut bukanlah murni edukasi melainkan terdapat perintah terselubung di dalamnya yang kalau digambarkan secara kasarnya begini ; "nanti kalau gue bacain doa ini elu menjerit yak, elu mual dan muntah, elu nangis deh kepanasan, kan di tubuh elu ada jinnya tuh", begitulah.
Pola seperti itu kalau dari sudut pandang ilmu hipnosis disebut "Pra Induksi" yakni penanaman serangkai kata perintah secara terselubung yang nantinya akan terhubung dengan langkah-langkah selanjutnya.
3
Selanjutnya pasien akan diminta masuk ke kondisi "Pasrah Ikhlas" siap menerima proses penyembuhan. Ini kalau dalam hipnosis adalah "Induksi" penggiringan pasien ke dalam kondisi "Relax" kenapa harus relax, ikhlas, pasrah? Karena dalam kondisi ini orang menjadi sugestif alias akan turut manut pada perintah yang diberikan kepadanya. Pada kondisi ini pula, "Otak Kritis" (otak kiri) menjadi off sementara, dan "Otak Imajinasi" (otak kanan) menjadi dominan sehingga menjadi mudah untuk dimanipulasi. Itulah sebabnya dalam pertunjukan hipnosis, para hipnotis selalu meminta suyetnya untuk melakukan pernafasan tertentu itu untuk merilekskan suyet, agar gerbang bawah sadarnya terbuka dan siap menerima sugesti / perintah / permintaan.
Begitupun yang terjadi pada kasus-kasus kesurupan yang ditangani penyembuhan berbasis keagamaan atau juga ilmu-ilmu yang diklaim kesaktian, ghaib, dsb. Maka ketika pasien dibacakan doa-doa tertentu, memori bawah sadarnya merespons, "wah gue harus mual nih, kan ada jinnya, oiya gue kepanasan nih, kan ada jinnya, dst, dst...". Jadi siapakah sesungguhnya yang menjerit, meronta, menangis, mengamuk, muntah-muntah, dll?
DIRINYA SENDIRI. Dalam keadaan lostcontrol akibat adanya luapan akumulasi memori bawah sadar dipicu pikirannya sendiri yang sudah termanipulasi oleh perintah terselubung dari sang terapist, plus beliefsystemnya sendiri. Itulah permainan dunia pikiran. Sering terkesan mistis padahal o...lalaaaaa.
4
Lalu bagaimana pasien bisa pulih dan bahkan ada yang bisa sembuh seketika dari sakitnya?
Karena pasien sudah dikasih tau sebelumnya bahwa kalau sudah menjerit-jerit itu tandanya jinnya udah terbakar, mati. Kalau sudah muntah-muntah itu tandanya jin atau santetnya sudah musnah, dst. Otomatis beliefsystem pasien untuk sembuh terbangunkan. Wong tadinya juga cuma "Sakit Pikir aja kok", dimanipulasi pikirannya ya sembuh dong. Adapun sakit fisik yang terkait dengannya biasanya akan diberikan terapi herbal. Wow bukan?
Sampai disini apakah sudah cukup bisa dipahami? Mungkin ada yang berpikir saya sedang melecehkan metode-metode penyembuhan berbasis keagamaan, apakah saya menganggap semua itu hoak dan permainan pikiran belaka? Apakah betul seperti itu?
Ahhh saya hanya ingin kita melek pengetahuan. FAKTA itu memang pahit serta sering tidak menyenangkan hati, tetapi apa yang saya uraikan ini jelas dapat dipertanggung-jawabkan dan bisa Anda buktikan sendiri secara ilmiah, apalagi jika Anda paham hipnosis, Anda bisa buktikan sendiri apa yang saya sampaikan ini adalah benar adanya.
Perlu diingat terkadang para terapist spesialist metode tersebut pun banyak yang tidak mengetahui bahwa mekanisme penyembuhannya itu cuma permainan dunia pikiran dan beliefsystem belaka. Kok bisa tidak tau?
Ya karena sudah terdoktrin oleh teori keyakinan tertentu yang berlawanan biasanya berbasis iman. Dari guru-gurunya, dst, dst.
"see???....".
Komentar
Posting Komentar