---hal yang mungkin belum anda ketahui---
dokumentasi pribadi/editan amatiran
Konon. Orang curhat sebetulnya tak butuh saran apalagi nasihat. Orang curhat hanya butuh didengarkan, dimengerti, dipahami. Kalau pun dia ada meminta saran solusi, sesungguhnya yang dia inginkan adalah dukungan dan pujian, bahwa dia itu sangat tegar dan kuat, bahwa sikap yang diambilnya sudah benar dan tepat. Seperti itulah.
Tentu saja. Di level mayoritas, pandangan seperti itu adalah benar. Itulah sebabnya banyak orang yang terjerat suatu masalah suka sekali curhat ke teman atau sahabatnya, meminta saran dan solusi, tetapi bila diberikan saran atau nasihat, mereka mengelak dan menolaknya dengan berbagai alasannya.
Tetapi di level berkelas, pandangan seperti itu jelas ngawur. Ibarat kasarnya begini; temanmu datang kepadamu sambil mengeluh sakit perut karena belum makan sejak pagi, dia juga mengeluh kelelahan dalam perjalanan dan tak punya uang sepeser pun, dia lalu meminta saran dan solusi kepadamu.
Sebagai teman yang baik kamu menyarankannya untuk istirahat sejenak, kamu juga menyuguhinya makanan dan minuman, kamu berikan sedikit bekal uang. Karena kamu paham dia itu kelaparan, kehausan, dan bokek. Itulah yang menyebabkan temanmu itu kelelahan.
Tetapi temanmu menolak dan berkilah,
"aku sebetulnya nggak kelaparan, cuma perutku saja lagi keroncongan, aku lelah bukan karena kelaparan, bukan karena gak punya duit juga..., aku sebenernya tau sih harus gimana, aku ini sebetulnya..begini..dan begitu..bla..bla...bla...",
Lihatlah. Betapa absurdnya mentalitas seperti itu, ciri-ciri orang (ke) pinter (an) tapi galau ya begitu hahahah....
Nah...banyak yang seperti itu kan?
Atau mungkin kau sendiri pun seperti itu kah?
Itulah sebabnya semua layanan jasa konsultasi di bidang apapun selalu berbayar dan berkelas. Untuk apa? Cari duit? Ya, sudah jelas lah itu.
Tetapi tujuan utamanya sebetulnya adalah agar setiap orang bisa memahami dan menghargai bahwa sebuah solusi hidup itu dibangun dari pengetahuan, keilmuan, dan pengalaman yang bukan kaleng-kalengan. Ada value dalam setiap ilmu pengetahuan dan esensinya tak bisa dinilai dengan apapun apalagi uang semata.
Jadi jika ada orang suka meremehkan suatu saran padahal saran itu saran yang tepat dan berkualitas, itu karena dia tidak membayarnya. Sehingga ia meremehkannya. Dalam hal ini orang yang meminta saran dan yang memberikan saran adalah sama erornya.
Itu seperti kisah si kaya raya dan dermawan yang memberikan sebutir mutiara ke orang gila, lalu orang gila itu meludahinya sambil tertawa-tawa. Si dermawan diam saja walaupun sudah diludahinya, dia malah memberikan lagi sebutir mutiara lainnya ke si gila itu dan si gila meludahinya lagi, lalu tertawa lagi. Terus saja berulang-ulang seperti itu... Haahhahhh.
Bahkan mentalitas orang pun ada kelas dan levelnya. Sia-sia saja kamu berikan pengetahuanmu yang berharga secara gratisan pada orang-orang yang tak paham value ilmu pengetahuan.
Nah...barusan ini pun. Saya ikut eror juga karena sudah memberikanmu ilmu pengetahuan gratisan yang sebetulnya biasa dijual di kelas-kelas pemberdayaan diri dengan harga yang mahal. Tapi tenang saja saya tak berharap dibayar, hanya sedikit harapan saja, ini bisa menjadi edukasi positif yang bisa menyembuhkan mental-mental gratisan di Planet Namec ini.
Setidaknya setelah membaca tulisanku ini,
para mental gratisan bisa paham kenapa kelas-kelas pelatihan ilmu pemberdayaan diri seperti Hipnosis dan Hipnoterapi dan lainnya, bertarif relatif mahal. Itu untuk "VALUE" pengetahuan, supaya ilmu tidak diremehkan dan tidak disalah-gunakan.
Dan kelas-kelas pelatihan seperti itu memang tidak diperuntukkan bagi orang-orang kelas mentalitas kaleng-kalengan.
Komentar
Posting Komentar